penduduk,masyarakat dan kebudayaan
Penduduk,masyarakat
dan kebudayaan adalah konsep yang saling berhubungan satu sama lain.Penduduk adalah
orang-orang yg mendiami suatu tempat tertentu,menetap dalam suatu wilayah,
tumbuh dan berkembang dalam wilayah itu pula.dan akan ada terbentuknya
masyarakat di wilayah tersebut.demikian pula hubungan antara masyarakat dengan
budaya.hbungan ini dinamakan hubungan dwi tunggal,yang merupakan kebudayaan
adalah hasil dari masyarakat.kebudayaan bisa terlahir dan berkembang dalam
suatu masyarakat,begitupun sebaliknya,tidak ada suatu masyarakat yang tidak di
dukung oleh kebudayaan.jadi hubungan antara masyarakat dan kebudayaan merupakan
hubungan yang saling menentukan.
· Penduduk
Arti Kata
penduduk menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah:
orang atau orang-orang yg mendiami suatu tempat (kampung, negeri, pulau, dsb): tahun 1970 Jakarta masih berjumlah sekitar 5 juta orang
orang atau orang-orang yg mendiami suatu tempat (kampung, negeri, pulau, dsb): tahun 1970 Jakarta masih berjumlah sekitar 5 juta orang
· Masyarakat
Masyarakat
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi
terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut.
· kebudayaan
adalah hasil
budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur
kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang
menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
Keterkaitan antara penduduk
masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat
dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya.
Jika kita amati lebih
spesifik antara ketiga ini memiliki hubungan yang menarik,awalnya dimulai dari
penduduk jika melebihi batasnya akan menjadi masyarakat. Dari masyarakat ini
kita bisa mendapatkan banyak kreativitas yang natinya akan menjadi suatu
BUDAYA. Jadi dapat kita simpulkan bahwa diantara ketiga ini memiliki hubungan
yang amat erat sehingga dapat di katakan melengkapi satu sama lain.
Masyarakat dan
kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup
berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam
keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah
ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah habis. Namun,
seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana
mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan
kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam ( bertani ) menjadi
ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian Indonesia di sebut dengan
negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani
hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
Permasalahan
antar ketiganya
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah
suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada
dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan
kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan
yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat
menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam.
Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial,
musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Reference;
Komentar
Posting Komentar